Susno Duadji |
Susno Duadji tentu bukan sosok seorang polisi kelas teri. Dia tentu termasuk kakap dalam urusan sidik-menyidik. Ini tentu didasarkan pada posisinya ketika menjabat sebagai Kepala Badan Resesre Kriminal Polri alias Kabareskrim. Artinya, Susno pernah menjadi orang terkuat alias Mbahnya, dalam urusan reserse kriminal.
“Lalu kini Susno harus duduk di kursi saksi, diperiksa oleh anak buahnya ketika menjabat Kabareskrim, para perwira menengah yang selama ini tunduk, hormat dan siap gerak ketika berhadapan dengan Susno. Situasi ini tidaklah mudah, baik bagi Susno maupun para penyidik Polri yang bertugas memeriksa Susno,” tutur seorang sumber Indo1 Group.
Katanya, dalam periode kontroversi Susno, pertemuan empat mata antara Kapolri Bambang Hendarso Danuri dengan Susno Duadji pernah berlangsung dengan situasi yang sangat emosional, hingga dikabarkan Susno sempat meneteskan air mata. Walau ketika itu tidak ada kesepakatan atau penyelesaian legal dalam konflik Susno versus Mabes Polri. Tapi ada kesan akan melakukan cooling down hingga ada bentuk penyelesaian terlokalisir.
“Cuma masalahnya, Susno kembali teriak di mana-mana. Kapolri pun makin kesal melihat kelakuan Susno. Memang situasinya jadi runyam, ada kesan saling balas dendam, saling membuka borok sesama perwira tinggi. Apalagi kalau mau jujur, tidak ada malaikat di Polri. Susno pun tidak bersih seratus persen, sebagaimana pengakuan dia sendiri.
Sas-susnya, Susno pun memegang kartu truf Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri alias BHD, apalagi mengingat Susno pernah menjadi wakil ketua PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan-red). Sementara kekuatan isntitusi Mabes Polri terus melakukan penekanan dalam berbagai bentuk, mulai dari permintaan agar mengundurkan diri dari kepolisian, hingga ancaman penahanan terhadap Susno.
Kabarnya, Susno memang menghadapi dilema. Kini dia di persimpangan jalan, antara memegang teguh sikap yang sudah kadung terpatri di publik, atau dia harus menyerah atau pasrah dengan gendang yang dimainkan Mabes Polri dan kekuatan politik lainnya, hingga dia tergeletak pada titik tidak berkutik.(*)
0 komentar:
Posting Komentar